Kenabian Muhammad SAW itu bukanlah hal yang mengada-ngada atau hanya mengaku-ngaku belaka, tetapi hal itu NYATA ditegaskan dalam Al Qur’an dan sesungguhnya kabar berita akan kedatangan seorang Nabi Besar Muhammad SAW pada akhir jaman itu sudah Allah ilhamkan kepada Para Nabi sebelumnya beserta para pengikutnya yang setia.
Bahkan tidak tanggung-tanggung Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah membuat perjanjian terlebih dahulu kepada Para Nabi sebelumnya untuk mengimani akan datangnya Rasul Akhir Jaman tersebut agar kelak para pengikutnya yang setia segera beriman kepadanya bilamana Rasul akhir jaman itu telah datang kepada mereka.
Para Nabi terdahulu dimintai perjanjian oleh Allah bahwa bilamana kelak datang seorang Rasul bernama Muhammad maka mereka harus beriman kepadanya . Perjanjian Nabi-Nabi kepada Allah itu juga mengikat atau diberlakukan bagi Para Rahib, Pendeta, atau Ulama yang merupakan perpanjangan-tangan dari Para Nabi atau Rasul.
>> Dalil Al Qur’an:
1. Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil perjanjian dari Para Nabi; " Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu lalu datang kepada kamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya." Allah berfirman: "Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?", Mereka menjawab: "Kami setuju". Allah berfirman: "Kalau begitu bersaksilah kamu (para nabi) dan Aku menjadi saksi bersama kamu." [QS. Ali 'Imran: 81]
2. Dan Muhammad hanyalah seorang rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik kebelakang (murtad)?. Barang siapa berbalik kebelakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikitpun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur. [QS. Ali 'Imran, 3:144]
3. Katakanlah (Muhammad): "Jika Kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian." [QS, Ali Imran:31]
>> Dalil Bibel:
1. (Ulangan 33:2) : ”Musa berprediksi: ‘…kelihatanlah ia dengan gemerlap cahayanya (Al-Quran) dari gunung Paran (Mekah), dan datang bersama 10.000 orang yang kudus…”
2. (Yudas 1:14) : ”Lihatlah, orang mulia ini datang bersama 10.000 pengikutnya yang kudus”
>> Dalil Kitab Hindu:
1. (Atharvaveda Kanda 20 Saukata 127, Mantra 1-2) : “Hai orang banyak, dengarlah ini dengan sungguh-sungguh, Narashanga (Yang terpuji) akan dibangkitkan di antara orang banyak. Kita mengambil orang Kaurum (Muhajirin) itu di dalam perlindungan kita dari 60.000 dan 90 musuh-musuh; yang kendaraannya adalah 20 unta dan 2 unta betina, memiliki 12 orang istri, dan naik ke langit dengan kendaraan tercepat (Bouraq)…”
2. (Atharvaveda Kanda 20 Saukata 127, Mantra 3) : “Tuhan akan memberikan kepada Mamaha Rishi seratus keping emas, sepuluh kalung, tiga ratus ekor kuda, dan 10.000 ekor sapi.”
3. (Bhagabat-Purana 12:2:19) : “Dia dihiasi dengan delapan sifat dan kekayaan, menunggang kuda cepat (Bouraq) yang diberikan kepadanya oleh Para Malaikat dan memegang pedang di tangannya, penyelamat dunia akan menumpas segala kebatilan.”
4. (Kalki-Purana 2:5) : “Wahai Tuhan, bersama dengan EMPAT ORANG SAHABAT, aku akan menghancurkan kebatilan.”
5. (Kalki-Purana 2:4-7) : ... bersama EMPAT ORANG TEMANNYA akan mengalahkan kali (setan/kebatilan)….Dia akan dibantu oleh para malaikat di medan pertempuran.”
>> PENJELASAN...:
i. Kata “Mamaha” secara etimologis berasal dari bahasa Arab: “Muhammad” yang berarti “yang terpuji”, sedangkan “Mamaha Rishi” adalah julukan bagi Narashangsa, sehingga Mamaha Rishi = Narashangsa = Muhammad = Yang Terpuji. Adapun “seratus keping emas” maksudnya seratus orang pengikut Muhammad penyebar agama Allah yang disebut “Ash-Shabus Shuffah”. “Sepuluh kalung” maksudnya sepuluh orang yang selalu membantu Muhammad dalam peperangan yang disebut “Asy-Syara Mubasysyara”.
“Tiga ratus ekor kuda” maksudnya 300 tentara pimpinan Muhammad ketika menghadapi 700 tentara kafir Mekah dalam Perang Badar (H.G. Wells, The Outline of History, 1949). “10.000 ekor sapi” maksudnya 10.000 pengikut Muhammad ketika memasuki kota Mekah (630 M) dalam keadaan aman dan damai, yang dikenal dengan peristiwa “Fathu Makkah” (Stanley Lane Poole, Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed, 1882).
ii. Narashangsa = Yang terpuji = Muhammad. kata “Kauram” berarti “emigran” yaitu orang yang meninggalkan negerinya sendiri, dalam bahasa Arabnya: “Muhajirin”. Muhammad dan pengikutnya ketika hijrah dari Mekah ke Madinah untuk menghindari serangan kaum kafir Mekah yang berjumlah 60.000 orang dan 90 kepala sukunya, dikenal sebagai “Kaum Muhajirin”, sedangkan orang-orang Madinah yang menyambutnya dikenal sebagai “Kaum Anshar”.
Dari sinilah tonggak dimulainya Tahun Hijriyah (hijrah = pindah). Kendaraan yang dipakai Muhammad adalah unta dan kuda. Muhammad memiliki 12 orang istri yaitu: Khadijah, Saudah, Aisyah, Hafsah, Zainah, Ummu Salamah, Zainab, Juwairiah, Raihanah, Ummu Habibah, Shafiah, dan Maimunah. Ketika melakukan Mi’raj dari Masjid Al-Aqsha di Palestina ke langit ke-7, Muhammad mengendarai Bouraq yang merupakan kendaraan tercepatnya.
iii. “Kuda cepat” adalah Bouraq dan Muhammad selalu membawa pedang dan/atau panah ketika berperang. Dalam kitab Shahih Imam Bukhari, dari Anas katanya: “Aku pernah melihat Rasulullah (Muhammad) menunggang kuda dengan sebilah pedang tergantung di sampingnya.” (H.R. Bukhari).
iv. Muhammad memiliki 4 orang sahabat yang terkenal sampai sekarang yang disebut “Khulafaur Rasyidin” yaitu: Abu Bakar ash-Shidiq, Umar bin Khatab, Utsman bin ‘Affan, dan Ali bin Abu Thalib.
*ISLAM Bukan Agama Rekayasa Melainkan Jalan Menuju Cahaya Kebenaran Yang Hakiki...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar