Semakin
hari bangsa ini semakin terpuruk dan hancur. Terpuruknya bangsa ini salah
satunya dikarenakan pemimpinnya yang tidak berkarakter. Bahkan kadang kala kita
berpikir bahwa pemimpin-pemimpin yang ada saat ini tidak layak dikatakan
seorang pemimpin. Dibandingkan dengan para pemimpin-peminpin dunia seblumnya
sangat jauh berbeda. Seorang Umar bin Khattb adalah salah satu khalifah yang
bisa dijadikan contoh bagaimana karakter yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin. Seorang khalifah seperti Umar bin Khattab tidak segan-segan untuk
mendatangi para rakyatnya satu persatu, bahkan Ia tidak ingin makan ketika
rakyatnya belum makan. Begitu pentingnya karakter bagi seoran pemimpin,
bagaimana seorang pemimpin mampu menjadi orang yang disegani dan dihormati oleh
rakyatnya. Seorang pemimpin juga harus mampu mengayomi dan membangun
kepercayaan rakyat terhadapnya. Namun
kenyataanya sangat sulit membentuk karakter diri itu. Apalagi karakter itu baru
akan dibentuk ketika kita telah dewasa.
Dalam
membentuk karakter diri banyak sekali kesulitan yang akan dihadapi. Karena
karakter itu akan labih mudah muncul dari diri sendiri daripada diarahkan atau
dibentuk oleh orang lain. Seperti firman Allah SWT, “sesungguhnya
Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang
mengubah”. Begitu juga diri kita dalam pembentukan karakter, meskipun banyak
sekali sarana dan cara-cara untuk mengubah karakter tetapi jika kita sendiri
tidak menginginkan perubahan maka perubahan kearah yang lebih baik itu tidak
akan terjadi.
Realitanya
banyak juga lembaga-lembaga yang fokus pada pembentukan karakter dan sekolah
formal juga sekarang lebih menekankan pada pembentukan karakter, namun karena
pembentukkan karakternya dimulai ketika telah dewasa tentunya sangat sulit
sekali. Oleh karena itu banyak pelajar dan mahasiswa yang bersikap dan
berkarakter yang tidak baik. Begitu juga dengan beberapa pemimpin-pemimpinnya
seperti ketua BEM atau ketua OSIS ada yang karakternya sangat tidak cocok dikatakan
sebagai pemimpin. Karakter-karakter seperti tidak disiplin, sering ngaret, dan
tidak menunjukkan sikap yang baik. Bahkan ada yang terlalu banyak bicara tapi
sedikit aksi atau biasa disebut NATO (not
action talk only). Seorang pemimpin seharusnya lebih banyak aksi
dibandingkan berkomentar atau bahkan hanya diam saja tak peduli.
Dalam
pembentukan karakter seharusnya dimulai sejak dini, sehingga nilai-nilai yang
ditanamkan tidak mudah hilang dan dilupakan. Untuk membentuk sebuah karakter
kita harus mampu memberikan pemahaman atau ideologi dasar kepada seseorang dan
itu sangat tepat jika dilakukan sejak dini karena saat itu biasanya anak-anak
belum mempunyai ideologi dasar sehingga kita lebih mudah memasukkan
ideologi-ideologi yang baik pada mereka. Dengan penanaman nilai-nilai kebaikan
sejak dini harapannya dapat membentuk karakter yang baik pada calon-calon
pelurus bangsa ini terutama para calon pemimpin bangsa.
20:41 03 Agustus 2012 @
asrama PPSDMS tercinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar