MASA DEPAN MILIK ISLAM

MASA DEPAN MILIK ISLAM

assalamualaikum

Sabtu, 04 Agustus 2012

Pemimpin atau Pemimpi???

                                                                         Assalamua’laikum
Permasalahan bangsa nampaknya semakin rumit saja, apalagi dengan krisis kepemimpinan yang tak kunjung usai. Semakin hari semakin terlihat kurangnya kapasitas dan kemampuan para pemimpin kita. Begitu juga yang terjadi pada tataran mahsiswa. Sering kali para pemimpin yang terpilih ternyata tidak memiliki kapasitas dan kemampuan yang cukup untuk memimpin. Ditambah lagi dengan karakter para pemimpin yang terlalu banyak bicara dan berkoar-koar tetapi sedikit sekali aksi. Begitu pula yang saya rasakan ketika memimpin beberapa departemen atau divisi di beberapa organisasi. Terkadang saya merasa sangat sedikit sekali aksi yang dapat saya lakukan. Terkadang saya juga merasa apakah saya dan teman-teman saya yang lain adalah seorang pemimpin atau seorang pemimpi yang hanya berharap adanya perubahan tanpa banyak bertindak. Namun ini semua akan menjadi pelajaran dan peningkatan pada kapasitas dan kemampuan pada diri kita. Jangan sampai hal-hal yang sudah kita ketahui kesalahannya kita ulangi lagi bahkan berkali-kali kita ulangi.

Terlepas dari permasalahan-permasalahan diatas saya akan mencoba sharing tentang pengetahuan dan pengalaman yang saya dapatkan. Benar sekali, dalam memimpin kita hanya harus berpikir untuk terus berbuat, berbuat dan berbuat yang terbaik untuk orang-orang yang kita pimpin. Jangan sampai kita menjadi pemimpin yang hanya bermimpi melakukan sebuah perbuatan tetapi tidak ada hal yang kita perbuat. Seorang pemimpin juga harus dapat berbuat sesuai dengan kebutuhan orang-orang yang dipimpin. Kenapa kita berbuat sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan, karena tidak semua hal yang diinginkan seseorang itu dibutuhkan olehnya namun setiap hal yang dibutuhkan pasti diinginkan juga. Jadi seorang pemimpin itu tidak perlu banyak bicara untuk mendapatkan simpati cukup dengan bekerja dan berbuat ikhlas untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang dipimpinnya karena pencitraan terbaik itu adalah bagaimana orang tersebut mampu memberikan kontribusi nyata pada banyak orang. Untuk memulai berbuat dapat kita mulai dengan hal-hal kecil yang benar-benar kita lakukan seperti membersihkan kampus bareng, mengadakan diskusi-diskusi ringan terkait sosial politik, membantu teman-teman yang kurang mampu, menjenguk teman yang sakit dan banyak hal-hal kecil lain yang nampaknya tak berarti namun sangat berarti jika benar-benar kita lakukan dengan konsisten.
Saya rasa inilah salah satu kata mutiara yang sangat tepat untuk meberi semangat pada kita untuk berpikir selalu banyaklah berbuat dibandingkan berbicara dan berkoar-koar ,“satu perbuatan lebih baik dari pada seribu nasihat”. Semoga kita semua dapat selalu belajar dari kesalahan yang pernah kita lakukan dan kita dapat menjadi pemimpin yang semakin membaik setiap waktunya dan semoga kita dapat menjadi pemimpin yang selalu ingin berbuat yang terbaik untuk orang lain sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga diri kita dapat menjadi solusi untuk mengentaskan krisis kepemimpinan yang terjadi selama ini. Ayolah semangat berkaraya; semangat berbuat; semagat bekerja dengan ikhlas untuk Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.
Wassalamua’laikum.
13:22, 04 Agustus 2012 @ asrama PPSDMS tercinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar