Assalamua’laikum
Permasalahan
bangsa nampaknya semakin rumit saja, apalagi dengan krisis kepemimpinan yang
tak kunjung usai. Semakin hari semakin terlihat kurangnya kapasitas dan
kemampuan para pemimpin kita. Begitu juga yang terjadi pada tataran mahsiswa. Sering
kali para pemimpin yang terpilih ternyata tidak memiliki kapasitas dan
kemampuan yang cukup untuk memimpin. Ditambah lagi dengan karakter para
pemimpin yang terlalu banyak bicara dan berkoar-koar tetapi sedikit sekali
aksi. Begitu pula yang saya rasakan ketika memimpin beberapa departemen atau
divisi di beberapa organisasi. Terkadang saya merasa sangat sedikit sekali aksi
yang dapat saya lakukan. Terkadang saya juga merasa apakah saya dan teman-teman
saya yang lain adalah seorang pemimpin atau seorang pemimpi yang hanya berharap
adanya perubahan tanpa banyak bertindak. Namun ini semua akan menjadi pelajaran
dan peningkatan pada kapasitas dan kemampuan pada diri kita. Jangan sampai
hal-hal yang sudah kita ketahui kesalahannya kita ulangi lagi bahkan
berkali-kali kita ulangi.
Terlepas
dari permasalahan-permasalahan diatas saya akan mencoba sharing tentang pengetahuan dan pengalaman yang saya dapatkan. Benar
sekali, dalam memimpin kita hanya harus berpikir untuk terus berbuat, berbuat
dan berbuat yang terbaik untuk orang-orang yang kita pimpin. Jangan sampai kita
menjadi pemimpin yang hanya bermimpi melakukan sebuah perbuatan tetapi tidak
ada hal yang kita perbuat. Seorang pemimpin juga harus dapat berbuat sesuai
dengan kebutuhan orang-orang yang dipimpin. Kenapa kita berbuat sesuai dengan
kebutuhan bukan keinginan, karena tidak semua hal yang diinginkan seseorang itu
dibutuhkan olehnya namun setiap hal yang dibutuhkan pasti diinginkan juga. Jadi
seorang pemimpin itu tidak perlu banyak bicara untuk mendapatkan simpati cukup
dengan bekerja dan berbuat ikhlas untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang
dipimpinnya karena pencitraan terbaik itu adalah bagaimana orang tersebut mampu
memberikan kontribusi nyata pada banyak orang. Untuk memulai berbuat dapat kita
mulai dengan hal-hal kecil yang benar-benar kita lakukan seperti membersihkan
kampus bareng, mengadakan diskusi-diskusi ringan terkait sosial politik,
membantu teman-teman yang kurang mampu, menjenguk teman yang sakit dan banyak
hal-hal kecil lain yang nampaknya tak berarti namun sangat berarti jika
benar-benar kita lakukan dengan konsisten.
Saya rasa
inilah salah satu kata mutiara yang sangat tepat untuk meberi semangat pada kita
untuk berpikir selalu banyaklah berbuat dibandingkan berbicara dan berkoar-koar
,“satu perbuatan lebih baik dari pada seribu nasihat”. Semoga kita semua dapat
selalu belajar dari kesalahan yang pernah kita lakukan dan kita dapat menjadi
pemimpin yang semakin membaik setiap waktunya dan semoga kita dapat menjadi
pemimpin yang selalu ingin berbuat yang terbaik untuk orang lain sesuai dengan
kebutuhan mereka, sehingga diri kita dapat menjadi solusi untuk mengentaskan
krisis kepemimpinan yang terjadi selama ini. Ayolah semangat berkaraya;
semangat berbuat; semagat bekerja dengan ikhlas untuk Indonesia yang lebih baik
dan bermartabat.
Wassalamua’laikum.
13:22, 04 Agustus 2012 @ asrama PPSDMS tercinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar